Bayangkan kamu sudah capek muter-muter nyari rumah impian. Setelah berhari-hari stalking iklan properti dan berdebat sama pasangan tentang “rumah https://ajijava.com/ minimalis” atau “rumah banyak jendela biar nggak sumpek kayak hati pas lihat mantan nikah,” akhirnya kamu nemu juga rumah idaman. Tapi tunggu dulu… eits, jangan senang dulu, karena ada satu hal yang bisa bikin kamu terdiam sejenak di pojokan sambil cek saldo: biaya penutupan!
Tenang, ini bukan semacam ritual mistis atau upacara adat properti. Biaya penutupan atau “closing cost” adalah semua biaya tambahan yang harus dibayar saat proses pembelian rumah selesai. Jadi meskipun harga rumahnya Rp500 juta, bisa-bisa totalnya jadi Rp530 juta. Lho, kok bisa? Ya karena biaya penutupannya seringkali datang diam-diam seperti mantan ngajak balikan pas kamu udah move on.
Nah ini dia misteri kehidupan yang cukup menyebalkan. Di dalam biaya penutupan ada banyak item yang ngumpet-ngumpet: pajak pembeli, biaya notaris, biaya asuransi properti, appraisal, biaya cek sertifikat, biaya bank, biaya administrasi, bahkan kadang ada biaya “biaya-biayaan” yang bikin kamu bertanya, “Ini apalagi, Pak?”
Belum lagi kalau kamu pakai KPR, biasanya bank juga akan minta biaya administrasi yang… yah, nggak bisa dibilang murah. Jadi jangan heran kalau kamu merasa udah bayar segalanya, tapi masih ada “biaya kejutan” di hari H kayak pesta ulang tahun anak tetangga.
Pertama, jangan nekat beli rumah tanpa tanya dulu soal rincian biaya penutupan. Tanyakan dengan gaya investigatif, kayak wartawan gosip artis, “Biaya penutupannya berapa ya, Pak? Apa udah termasuk semuanya atau masih ada kejutan lainnya?”
Kedua, bandingkan biaya penutupan antar bank atau developer. Bisa jadi satu tempat kasih diskon notaris, sementara yang lain kasih gratis biaya appraisal. Cari yang paling cocok buat kondisi dompet, bukan cuma karena brosurnya penuh bunga warna-warni.
Ketiga, siapkan dana cadangan. Jangan all-in buat DP rumah doang, sisakan dana darurat buat biaya penutupan. Ingat, rumah tanpa listrik karena kamu kehabisan duit buat pasang meteran bukanlah rumah impian, tapi rumah uji mental.
Biaya penutupan itu ibarat bayar ongkos kirim pas beli online. Harga barangnya mungkin murah, tapi ongkirnya bikin mikir dua kali. Jadi, sebelum tanda tangan di atas akta jual beli, pastikan kamu ngerti betul berapa yang harus dibayar. Karena penutupan yang ceroboh bisa bikin kamu buka dompet sambil mewek.
Jadi, masih mau beli rumah? Atau mending sewa dulu sambil nabung buat biaya penutupan? Pilihan di tanganmu, sobat properti masa kini!