Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak awal tahun 2020 memberikan dampak yang sangat besar, tidak hanya pada sektor kesehatan tetapi juga pada sektor ekonomi, sosial, dan kehidupan sehari-hari masyarakat. Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh pandemi ini memaksa banyak individu dan keluarga untuk berjuang lebih keras dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam situasi yang penuh tantangan ini, lembaga-lembaga sosial dan amal berperan penting, salah satunya adalah Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah (Lazis) Yayasan Masjid Al-Salam (Yamas). Lazis Yamas hadir sebagai saluran untuk menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, menjawab tantangan besar di tengah pandemi.
https://www.lazis-yamas.org/ merupakan lembaga sosial yang dikelola oleh Yayasan Masjid Al-Salam, yang memiliki tujuan untuk mengumpulkan dan menyalurkan dana zakat, infaq, dan sedekah dari masyarakat untuk membantu mereka yang kurang mampu. Di tengah pandemi, peran Lazis Yamas semakin vital, mengingat banyak masyarakat yang terdampak ekonomi, seperti kehilangan pekerjaan, usaha yang terhenti, dan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.
Di masa sulit ini, Lazis Yamas tidak hanya mengandalkan dana zakat dari masyarakat, tetapi juga berupaya menggali potensi lainnya untuk membantu warga yang membutuhkan. Program-program yang dilaksanakan oleh Lazis Yamas antara lain pemberian sembako, bantuan kesehatan, hingga bantuan untuk pengusaha kecil yang terpuruk karena pembatasan sosial yang diterapkan di berbagai wilayah.
Salah satu program utama yang diluncurkan oleh Lazis Yamas di tengah pandemi adalah pembagian sembako dan bantuan pangan kepada keluarga-keluarga yang terkena dampak langsung. Dengan banyaknya masyarakat yang kehilangan pendapatan karena pembatasan sosial, bantuan sembako menjadi salah satu cara efektif untuk meringankan beban hidup mereka.
Lazis Yamas bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan distribusi sembako berjalan dengan lancar, terutama kepada keluarga-keluarga yang tinggal di wilayah terdampak atau di area yang sulit dijangkau. Penerima bantuan ini tidak hanya berasal dari kalangan dhuafa, tetapi juga mereka yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi dan sektor ekonomi yang terganggu.
Pandemi juga mengancam kesehatan banyak orang, bukan hanya melalui penularan virus tetapi juga dari sisi kesehatan mental dan fisik yang terganggu akibat perubahan kehidupan yang drastis. Lazis Yamas melihat kebutuhan untuk memberikan bantuan yang lebih luas, salah satunya adalah bantuan alat kesehatan dan fasilitas medis untuk warga yang memerlukan.
Lazis Yamas menyediakan masker, hand sanitizer, serta alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis dan warga yang bekerja di garis depan, serta warga yang berada di zona merah. Di beberapa kasus, mereka juga memberikan bantuan biaya pengobatan bagi warga yang terpapar COVID-19, namun tidak mampu membayar biaya perawatan. Ini menunjukkan bahwa Lazis Yamas tidak hanya berfokus pada bantuan materi, tetapi juga berusaha memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat.
Banyak pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang terpaksa berhenti beroperasi atau mengalami penurunan pendapatan yang signifikan akibat pembatasan aktivitas selama pandemi. Untuk itu, Lazis Yamas juga menyelenggarakan program bantuan untuk membantu pelaku UMKM agar dapat bertahan selama masa krisis. Bantuan modal usaha, pelatihan pemasaran secara daring, dan penyaluran donasi untuk membeli bahan baku menjadi langkah yang diambil oleh Lazis Yamas untuk menjaga roda perekonomian masyarakat.
Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan bagi para pelaku usaha agar tetap bisa melanjutkan kegiatan usahanya, baik dengan membuka kembali usaha mereka dengan protokol kesehatan yang ketat atau dengan berinovasi dalam memanfaatkan teknologi untuk berjualan secara online.
Meskipun Lazis Yamas telah berupaya maksimal dalam memberikan bantuan kepada masyarakat, tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah pengumpulan dan distribusi dana yang terbatas. Pandemi membuat banyak individu dan lembaga kesulitan dalam memberikan donasi, karena ketidakpastian ekonomi. Namun, Lazis Yamas terus berusaha mencari berbagai sumber pendanaan alternatif, seperti menggali potensi donasi dari perusahaan, lembaga sosial lainnya, dan memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan pengumpulan dana.
Selain itu, distribusi bantuan juga menjadi tantangan, terutama di daerah yang lebih terpencil atau sulit dijangkau. Untuk itu, Lazis Yamas bekerja sama dengan berbagai komunitas lokal dan relawan yang memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi di lapangan, sehingga bantuan dapat disalurkan secara tepat sasaran.
Di tengah pandemi yang penuh ketidakpastian ini, Lazis Yamas tetap hadir sebagai lembaga sosial yang berkomitmen membantu masyarakat yang membutuhkan. Dengan berbagai program bantuan sembako, kesehatan, dan dukungan kepada UMKM, Lazis Yamas memberikan harapan bagi banyak keluarga yang terhimpit oleh situasi sulit. Meskipun banyak tantangan yang dihadapi, semangat untuk berbagi dan membantu sesama tetap menjadi kekuatan utama dalam menghadapi pandemi. Dengan dukungan masyarakat yang terus mengalir, Lazis Yamas diharapkan dapat terus memberikan manfaat lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya yang terdampak pandemi.