Siapa yang nggak kenal mie gelas? Hidangan ini adalah jawaban atas doa-doa anak kos, pekerja lembur, hingga traveler yang kelaparan di tengah malam. Dengan satu cangkir dan air panas, voila! Kamu sudah punya makanan lengkap, tanpa piring, tanpa ribet, dan tanpa cucian piring.
Tapi, apakah kamu tahu kalau mie gelas ini punya keunikan tersendiri di berbagai negara? Yuk, kita bahas bagaimana si “mie instan matang yang dijual dalam cangkir” ini bervariasi, dari rasa hingga gaya penyajiannya!
Kalau mie gelas punya silsilah keluarga, Jepang adalah leluhurnya. Di sini, mie gelas dikenal sebagai “Cup Noodles,” ciptaan dari Momofuku click here Ando di tahun 1971. Mereka nggak main-main soal rasa. Mulai dari rasa klasik seperti soy sauce hingga rasa aneh tapi seru seperti curry cheese atau seafood spicy.
Orang Jepang punya kebiasaan unik, lho! Makan mie gelas biasanya dilengkapi topping tambahan seperti telur rebus, daun bawang, atau bahkan potongan daging segar. Wah, mie gelas mereka jadi level restoran!
Korea Selatan nggak kalah kreatif. Mereka punya mie gelas bernama “Ramyeon Cup” yang selalu pedas, seperti kehidupan percintaan di drama Korea. Kalau di Jepang makan mie gelas itu santai, di Korea, mereka suka “slurping” mie gelas dengan semangat, sambil minum kuahnya sampai tetes terakhir.
Varian rasanya? Jangan tanya! Dari kimchi, bulgogi, sampai rasa tteokbokki. Pedasnya bisa bikin kamu introspeksi kenapa hidup ini sering “panas.”
Di Amerika Serikat, mie gelas dikenal sebagai “Cup Noodles” atau “Instant Noodles in a Cup.” Rasanya? Ya, bisa dibilang cukup standar, seperti chicken dan beef. Tapi, apa yang bikin mie gelas di sana unik adalah cara orang memakannya.
Mereka seringkali makan mie gelas sambil bekerja di depan laptop atau sambil menonton Netflix. Dan oh, jangan heran kalau mereka tambahkan keju parut atau saus BBQ ke dalam mie mereka. Bukan eksotis, tapi lebih ke eksperimental.
Nah, ini dia yang nggak bisa dilewatkan! Di Indonesia, mie gelas punya rasa yang menguasai pasar per-lidahan Nusantara: dari soto, rendang, sampai sambal matah. Orang Indonesia juga terkenal suka eksperimen. Tambahkan kerupuk, kornet, atau bahkan nasi ke mie gelas. Lho, mie campur nasi? Santai aja, ini Indonesia!
Di sini, mie gelas nggak cuma jadi makanan darurat, tapi juga simbol budaya makan bersama. Saat hujan turun, mie gelas rame-rame sambil nonton TV jadi momen yang nggak tergantikan.
Di Eropa, mie gelas mulai mendapat tempat di hati orang-orang sibuk. Mereka punya varian rasa yang lebih “sophisticated,” seperti carbonara dan mushroom soup. Tapi, jangan harap orang Eropa bakal slurping mie-nya. Mereka makan mie gelas dengan sendok garpu, penuh gaya, seperti sedang makan di restoran bintang lima.
Mie gelas membuktikan bahwa makanan sederhana bisa jadi ikon global. Dari Jepang hingga Indonesia, setiap negara punya cara unik menikmati mie instan matang dalam cangkir ini. Jadi, lain kali kamu makan mie gelas, ingatlah bahwa kamu sedang jadi bagian dari budaya dunia.
Dan yang paling penting, jangan lupa: mie gelas itu bukan cuma makanan, tapi juga teman setia di kala lapar. Terima kasih, mie gelas! Kau memang juara dunia per-makan instan! 🍜